Dumai-Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, dr Syaiful, MKM memaparkan pada tahun pertama kepemimpinan Walikota Dumai H Paisal, SKM, MARS, pihaknya diperintahkan agar mengupayakan seluruh masyarakat Dumai bisa mendapatkan jaminan kesehatan.

“Tahun 2021, walikota memerintahkan kami agar mengupayakan seluruh masyarakat Dumai bisa mendapatkan jaminan kesehatan yang jelas. Apalagi saat itu pemerintah pusat mengarah ke Universal Health Coverage (UHC) dengan syarat kepesertaan BPJS suatu daerah sudah mencapai 95 persen,” papar dr Syaiful.

Dumai sendiri saat itu, disampaikan dr Syaiful, kepesertaan BPJS baru sekitar 82 persen. Untuk mengejar angka 95 persen, harus dilakukan verifikasi pendataan dan pengecekan ke lapangan.

“Pak Wali mendukung penuh anggaran untuk pelaksanaan verifikasi itu. Beberapa anggaran pembangunan bidang kesehatan dialihkan untuk mengejar jaminan kesehatan masyarakat. Per-1 Desember 2022, akhirnya kerja keras itu menuai hasil. Target 95 persen tercapai dengan baik,” jelas dr Syaiful.

Lebih lanjut disampaikan dr Syaiful, dari 5 kabupaten/kota di Riau yang berhasil mencapai target UHC, salah satunya adalah Kota Dumai. Dengan status UHC, maka satu langkah sudah tercapai. Dimana semua masyarakat sudah punya jaminan kesehatan.

“Kapan saja ke rumah sakit sudah bisa dijamin. Bagi yang belum terdaftar bisa di daftarkan, dan prosesnya paling lama 1 x 24 jam. Pemegang KTP sudah bisa dilayani di seluruh Indonesia, dan hari itu juga bisa aktif BPJS-nya,” terang dr Syaiful.

Pencapaian itu disampaikan dr Syaiful sesuai dengan instruksi Walikota H Paisal yang sejak awal menginginkan tidak ada lagi masyarakat Dumai yang kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan.

“Untuk mendapatkan status UHC itu, banyak stakeholder lainnya dilibatkan. Mulai Dinas Sosial, Disdukcapil dan lainnya. Apalagi UHC itu fokus pada pendataan. Ini keinginan besar Pak Wali, dan alhamdulillah bisa kita wujudkan berkat kerjasama yang baik dari sejumlah dinas terkait,” terang dr Syaiful.

Setelah fokus kepada UHC pada tahun 2021-2022, pada tahun 2023 Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan konsentrasi pada peningkatan layanan Puskesmas.

Keseluruhan Puskesmas dilakukan akreditasi dengan target layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.

“Selain itu, kami juga ditugaskan oleh Pak Wali untuk membenahi layanan di Pustu-pustu (Puskesmas Pembantu,red) yang ada di Dumai. Saat ini terdapat 13 Pustu yang tersebar di seluruh kecamatan,” ungkap dr Syaiful.

Sedangkan pada tahun 2024 mendatang, target yang ingin dicapai yakni bagaimana meningkatkan layanan di rumah sakit dan Puskesmas. Kedepannya Puskesmas yang berada di daerah pinggiran bisa melayani rawat inap. Kemudian seluruh Puskesmas juga bisa menjadi tempat persalinan atau melahirkan.

“Jadi tidak perlu lagi ke klinik yang notabene berbayar. Kita bukan ingin merebut pangsa pasar klinik, namun bagaimana masyarakat bisa mendapatkan haknya dengan baik. Juga menjadi target nasional bagaimana menurunkan angka kematian ibu,” jelas dr Syaiful.

Syaiful mengakui pencapaian di Dinas Kesehatan tidak terlepas dari dukungan penuh Walikota H Paisal. Banyak program yang lahir dari pemikiran walikota dan kemudian ditindaklanjuti melalui Dinas Kesehatan.

“Pak Wali ini cara berpikirnya selalu lebih dahulu selangkah dari kita. Mungkin karena beliau latar belakangnya dari orang kesehatan juga. Beliau paham kebutuhan di lapangan sampai sekecil-kecilnya. Untuk kepentingan masyarakat, beliau langsung oke,” ujar dr Syaiful kepada kupasberita.com.

Walikota Dumai dikatakan dr Syaiful juga dikenal dengan gerak cepatnya. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan program maupun kegiatan.

“Beliau lebih cepat, sulit mengejarnya. Dan ini dalam banyak hal. Untuk mengeksekusi sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, tidak perlu waktu lama. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan program dan kegiatan,” tutup dr Syaiful, MKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *