Ket. Foto:Program Penanaman Mangrove oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Desa Lubuk Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2021

Karimun/Kundur, Viralutama.co.id – Program penanaman mangrove guna mempertahankan kestabilan bentang alam melalui salah satu pengendalian abrasi laut serta mereduksi dampak dari bencana alam. Merupakan sebuah program yang disambut baik dan membantu perekonomian masyarakat di era pandemi Covid-19, khususnya di pulau Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepri.

Program tersebut dibuat oleh pemerintah dikarenakan berkurangnya luas daratan akibat abrasi dan diketahui menimbulkan berbagai macam kerusakan serta degradasi lingkungan, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan tenggelamnya pulau-pulau kecil di berbagai daerah di tanah air.

Ket. Poto:Penanaman Mangrove di Desa Lubuk Kecamatan Kundur

Penanaman mangrove bertujuan sebagai upaya pemerintah dalam mencegah bencana alam dan rehabilitas mangrove juga bertujuan untuk mempertahankan kestabilan bentang alam pesisir, dalam rangka penguatan Green Economy.

Pantauan Viralutama.co.id, ke lokasi penanaman Mangrove di Desa Lubuk Kecamatan Kundur, untuk meminta tanggapan dan pendapat masyarakat, Sabtu (12/12/2021).Salah seorang yang mengaku masyarakat Desa Lubuk dan enggan jati dirinya disebut oleh media ini, sangat mengapresiasi kegiatan penanaman Mangrove tersebut.
Menurutnya, tujuan pemerintah dalam program restorasi gambut melalui penanaman mangrove guna revitalisasi ekonomi masyarakat, harus kita acungkan jempol.

Program yang sudah dicanangkan pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang tengah berjalan di pulau Kundur, saat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan bukti kepada masyarakat bahwa adanya ekosistem yang utuh setelah dilakukan restorasi dan akan memberikan dampak serta manfaat ekonomi jangka panjang sehingga restorasi tentang mangrove layak dilanjutkan.

Dengan berjalannya program BRGM tersebut sudah sangat mendorong pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Karimun di masa pandemi Covid-19,” hal itu terbukti program tersebut menyerap sekitar kurang lebih 540 Kepala Keluarga (KK) yang terlibat dalam penanaman Mangrove.

Diharapkan juga penanaman mangrove yang sudah terlaksana di Kabupaten Karimun ini dapat berperan besar dalam pengendalian perubahan iklim dan keunggulan ekosistem mangrove serta dapat menjadi pertimbangan penting yang menyatu dengan upaya menjaga kestabilan tata kelola bentang alam dan perbaikan mutu lingkungan, pungkasnya.

Muhammad Alif Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) saat ditemui Viralutama.co.id baru-baru ini mengatakan.
Muhammad Alif menegaskan bahwa,” Rehabilitasi Mangrove berperan penting untuk menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan politik Indonesia serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena hutan Mangrove berada di titik pangkal terluar sebagai batas laut teritorial yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif, dengan tujuan jangan sampai batas negara tergerus oleh abrasi akibat tidak adanya ekosistem Mangrove”, pungkasnya.

Tak jauh beda yang disampaikan Aswan selaku Tim Koordinator Lapangan, menurutnya perbaikan ekosistem Mangrove secara parallel akan memperkuat sosial ekonomi masyarakat dan juga mendorong pembangunan hijau melalui Green Ekonomi.
Karena Ekosistem Mangrove memilik multi manfaat, seperti menjadi lahan budidaya ikan, pengolahan produk Mangrove non-kayu, seperti wisata alam serta memperkuat pengembangan kawasan industry hijau atau Green Industry Park, tutur Aswan. (Majid)