Viralutama.co.id,Karimun- Berawal dari Pelabuhan Tambatan Perahu ( PTP ) untuk mempermudah para nelayan didalam menambatkan perahunya, seiring dengan berjalannya waktu, menjadikan Pelabuhan Sri Nanti yang dimaksud saat ini menjadi urat nadi, sebagai tempat bongkar muat aktifitas warga didalam menjual hasil perkebunan.

Menurut beberapa Porter dan warga masyarakat Desa Sei Ungar saat dijumpai dan diminta komentarnya Kamis, 01 September 2022 mengemukakan, keberadaan pelabuhan rakyat Sri Nanti cukup membantu warga, disamping memberi peluang kerja kepada masyarakat tempatan sebagai Porter harian, para pemilik hasil perkebunan lebih terbantu, karena penjulan hasil perkebunan disamping masalah transportasinya lebih dekat, masyarakat setempat terberdayakan, ongkos angkutan hasil panen lebih murah, jika dibandingkan sebelum pelabuhan dibangun.” Kata Sumber.

Kami selaku Warga cukup bangga dengan Pihak Desa, yang sangat memahami kesulitan warga serta secepat mungkin mencari solusi membuka celah, bagaimana cara meringankan kesulitan warga didalam menjual hasil perkebunan, seperti dengan dibangunnya PTP yang seiring dengan berjalannya waktu menjadi Pelabuhan rakyat seperti saat ini,” jelas Sumber.

Ditempat terpisah Kades Sei Ungar Kec.Kundur Muklis, Kades terpilih yang belum genap satu bulan menjabat sebagai orang nomor Satu di Desa Sei Ungar ketika dijumpai menjelaskan, keberadaan Pelabuhan Tambatan Perahu Sri Nanti yang dibangun kurang-lebih tahun 2018 dengan menggunakan ADD, alhamdulilah sampai saat ini masih terjaga dan dirawat dengan baik oleh pihak pengelola pelabuhan,” ujar Muklis.

Sungguhpun seiring berjalannya waktu, Pelabuhan Tambatan Perahu Sri Nanti saat inj masih dipergunakan oleh para nelayan, terlihat juga masyarakat pemilik hasil perkebunan juga membaur dengan para nelayan besama-sama menggunakan dermaga yang ada,” ucap Muklis.

Yang cukup menggembirakan pihak Desa, kucuran Anggaran Dana Desa saat itu untuk pembangunan PTP, jelas sangat bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat tempatan yang mayoritas mengandalkan mata pencaharian berkebun dan sebagai nelayan, apalagi penggunaan dana ADD yang tepat sasaran dan menyentuh langsung segi kehidupan warga masyarakat,” ungkap Muklis.

Melalui pengawasan yang dilakukan oleh para Perangkat Desa seperti RT dan RW Dusun setempat, perawatan pelabuhan Sri Nanti tetap terjaga dan jalan menuju kepelabuhan Sri Nanti sungguh pun hanya sebatas tanah merah tetapi cukup terawat,” Ujar Muklis.

Iwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *