Sergai, Viralutama.co.id – Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya didapuk sebagai salah satu narasumber dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselengarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemkab Sergai, Senin (23/08/2021). Dari ruang kerjanya di Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Bupati menyampaikan paparan virtual dengan Tema “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”.
Membuka paparannya, Bupati Sergai menyampaikan dunia saat ini sedang masuk kepada suatu era baru yakni era teknologi informasi atau revolusi industri 4.0. Pada era ini, sambungnya, seluruh kehidupan manusia melibatkan teknologi informasi di setiap aspek.
“ Tidak dapat dipungkiri bahwa era ini membawa sebuah perubahan yang besar dan mempengaruhi budaya manusia. Digitalisasi telah memberi pengaruh yang sangat luas pada budaya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya penggunaan komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone,” sebutnya.
Keterbatasan ruang dan waktu, kata Darma Wijaya, saat ini tidak menjadi penghalang bagi manusia untuk terus melakukan aktivitas di jagad maya (virtual world). Hal ini, sebutnya lagi, semakin menjadi tuntutan karena adanya Pandemi Covid-19 yang sudah melanda dunia dan menjadi bencana nasional sejak tahun 2020.
“ Pengguna Internet di Indonesia menurut Sumber Hootsuite (2020) adalah sebesar 64 % dari jumlah seluruh populasi (penduduk) Indonesia. Sedangkan Pengguna aktif Media Sosial adalah sejumlah 59 % dari jumlah seluruh populasi di Negara ini. Bahkan angka pemakai smart phone mencapai 124 % artinya lebih besar dari jumlah populasi. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah penduduk yang aktif di ruang digital lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan ruang digital dalam interaksinya,” tuturnya.
Namun kemudian muncul fenomena di era digital di mana arus informasi yang banyak yang membawa serta semua nilai-nilai dari seluruh dunia serta berjubelnya konten negatif seperti pornografi dan SARA.