“Budi, Kepala Desa Tebias, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun.
Karimun– Sebagai Desa Pemekaran Dari Desa Induk Sebele Kec. Belat Kab. Karimun, “Usia 3 Tahun” mungkin terkesan masih dini, dan Tebias selaku Desa Pemekaran masih harus banyak belajar, mendata dan mengifentarisasi banyak hal untuk dapat tumbuh, maju dan berkembang agar dapat mengimbangi kemajuan Desa lain yang terlebih dahulu berdiri.
Tetapi perkiraan dan kekuatiran, Desa Sebele akan “tertateh-tateh” didalam menumbuh kembangkan Desa, ternyata suatu penilaian yang salah, justru sebaliknya kenyataan membuktikan, sungguhpun Desa Tebias baru berusia Tiga tahun, tetapi berkat polesan dari tangan-tangan Profesional dibidangnya, secara berlahan tetapi pasti, Desa Tebias secara berlahan terus “Mempersolek Diri” dan yakin akan kemajuan pembangunan Desa, mampu mengimbangi Desa lain, yang terlebih dahulu sudah ada.
Keberadaan Kantor Desa yang Permanen, dan berdiri kokoh ditengah Pusat Kota Desa Tebias, Pelabuhan Beton Batu, Bidan Desa yang Stanbay 24 Jam, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Desa, Listrik PLN yang dalam waktu dekat segera menerangi Desa, dan saat ini hanya tinggal menunggu pemasangan Instalasi dan meteran dirumah warga, sarana dan prasarana pendukung kehidupan sosial masyarakat, seperti dibangunnya Stadion mini Lapangan Bola untuk para pemuda, berdirinya Pamsimas wadah menyimpanan Air Bersih, yang disalurkan kesetiap rumah warga, semenisasi jalan kesetiap pelosok kampung yang terus digesa, serta masih banyak pembangunan lain yang menjadi Program Kerja Perangkat Desa, kesemuanya menjadi pekerjaan Rumah, yang secara berlahan akan segera direalisasikan.
Ditambah lagi dengan akan dibangunnya jambatan penghubung, antara Desa Tebias menuju Desa Sungai Asam, oleh Pemerintah Daerah Kab. Karimun melalui Dana APBD, serta pembangunan lain baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepri, maupun dukungan beberapa Bantuan Dari Pemerintah Pusat, jelas membuktikan keseriusan dari Pemkab Karimun, untuk menumbuh-kembangkan pemerataan kemajuan pembangunan diberbagai Desa, tanpa terkecuali Desa pemekaran yang baru se umur jagung seperti Tebias.
Dengan semakin terlihat jelasnya wujud pembangunan di Desa Tebias, menjadi Para Perangkat Desa, semakin lebih bersemangat untuk berusaha, mensejajarkan diri dengan Desa lain yang terlebih dahulu ada.
Kepala Desa Tebias Budi ketika dijumpai dan diminta komentarnya Rabu (14/07) mengemukakan, Desa Tebias yang baru berumur kurang lebih tiga tahun, dengan luas wilayah 9.2 Km Persegi, berpenduduk 1007 Jiwa dengan 259 KK, kehidupan warga masyarakat Desa, disamping hidup sebagai Nelayan juga bekerja sebagai Petani Karet kata Budi.
Kemajuan pembangunan Desa,” jelas Budi
Disamping dukungan bantuan dari Pemkab Karimun dan Pemprov Kepri serta Pemerintah Pusat, dengan adanya ADD/ DD, Pembangunan secara berlahan, baik berdasarkan kesepakatan bersama warga Desa yang juga melibatkan Para Perangkat Desa, Para Pendamping, Dinas, Badan, Instansi terkait, program demi program kerja yang lebih tepat sasaran. Menyentuh langsung kepada kehidupan warga berdasarkan prioritas, satu-persatu direalisasikan,” ujar Budi.
Keberadaan Kepala Desa yang hanya sebatas memandang, melihat dan memonitor kerja dilapangan, menjadikan Pembangunan di Desa Ibarat “Air Mengalir”. Semua masukan dan kritikan dari warga ditampung, untuk seterusnya dicari solusi agar dapat diselesaikan secara arif dan bijak,” ungkap Budi.
Lebih jauh menurut Budi, Para Staff Desa sesuai Tupoksi (Tugas Pokok dan Pungsi ) dan disiplin ilmu, diberi kewenangan untuk mendata dan mengifentarisasi berbagai permasalahan di Desa dan melaporkannya secara berkala kepada Kades, dengan cara kerja Memberdayakan para Staff, menjadikan para Staff Desa bertanggung-jawab penuh akan amanah yang diemban.
Didalam hampir dua tahun belakangan ini, memang ADD dan DD, sebagian besar berdasarkan arahan dan petunjuk dari Pemerintah, disalurkan kepada masyarakat Desa secara luas tanpa terkecuali, baik didalam bentuk sembako, maupun dana tunai, guna menanggulangi penyebaran Virus Corona Covid 19, yang sangat membahayakan keselamatan jiwa, sehingga pembangunan didalam bentuk fisik, untuk sementara waktu terhenti, dan akan terus dilanjutkan, setelah suasana normal kembali,” kata Budi.
Sungguhpun Desa Tebias termasuk Zona Hijau, tindakan Freventive lebih baik dari Kurative, (Mencegah Lebih Baik Dari Mengobati), Prokes dari Tiem Gugus Tugas Covid 19, untuk setiap harinya selalu disosialisasi kepada warga Desa, seperti membiasakan diri menggunakan masker, sering mencuci tangan dan selalu menjaga jarak, serta sosialisasi manfaat pemberian Vaksin pencegah tumbuh berkembangnya Virus Corona Covid 19 kepada warga, yang telah difasilitasi oleh Pemerintah, sangat disambut baik oleh masyarakat Desa Tebias.
Semoga saja Virus Corona Covid 19 segera berlalu, sehingga kehidupan normal kembali seperti sedia kala.
Pantauan wartawan Viralutama.co.id dilapangan, dengan akan segera dibangunnya jambatan penghubung, antara Desa Tebias dengan Desa Sungai Asam, sebagai akses jalan menuju Desa lain se Kecamatan Belat, jelas menjadikan Desa Tebias akan lebih cepat tumbuh dan maju serta berkembang.