Karimun– Wacana pembelajaran dengan bertatap muka langsung, antara para siswa/i dengan para guru, yang direncanakan pada tanggal 1 Oktober 2021, sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, uji coba pembelajaran dengan menerapkan PPKM, prokes Tiem Satgas Covid-19 Kecamatan dan 5M merupakan cara ampuh yang dilakukan oleh SMAN.3 Kundur sehingga, disaat tanggal 1 Oktober 2021, hari pertama pembelajaran, pihak pengelola sekolah dan siswa telah siap menyikapi berbagai permasalahan, sekaligus menangkis peredaran Virus Corona Covid-19.

Menurut Kepala Sekolah SMAN. 3 Kundur Meme Nini.M.pd ( Pembina 4a ), ketika diminta komentarnya melalui Via Ponsel Rabu (15/09) kepada Viralutama.co.id mengemukakan, uji coba pembelajaran langsung bertatap muka dengan para siswa, dilakukan dengan mengikuti penerapan PPKM, prokes Tiem Satgas Covid-19 Kecamatan dan 5M, meliputi, Membiasakan diri Menggunakan Masker, Selalu mencuci tangan ditempat-tempat yang telah disediakan oleh pihak sekolah, Selalu menjaga jarak antara siswa satu dengan siswa lain minimal berjarak 1 meter, Menjauhi kerumunan dan Setelah selesai jam sekolah, siswa dihimbau langsung pulang dan tidak berkeliaran kemana-mana, jika tidak begitu dianggap penting,” kata Meme panggilan akrab.

Sebelum penerapan hari sekolah, disaat ujicoba, masing-masing meja siswa diberi jarak satu meter, dan jumlah siswa dibatasi, sebelum memasuki areal sekolah, siswa wajib memakai masker dan melakukan tes suhu badan,” jelas Meme.

Proses belajar mengajar disaat uji coba dan mungkin untuk saat tanggal pembelajaran nantinya, sesuai arahan dan petunjuk dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, siswa/i yang diperbolehkan mengikuti proses belajar mengajar, dengan cara bertatap muka, adalah siswa yang telah mendapatkan suntikan Vaksin, jika siswa belum mendapatkan suntikan Vaksin, wajib melampirkan surat dari Dokter Spesialis dan terhadap Siswa yang terindikasi Covid-19 harus menunjukkan surat terkapar karena Covid-19, hal ini sangat penting, mengingat sesuai arahan dan petunjuk dari Tiem Pengawas, jika sudah aktif bertatap muka disekolah, tidak ada lagi istilah belajar Daring dirumah masing-masing, tidak hadir kesekolah tanpa pemberitahuan yang jelas berarti siswa Alpa, jika Alpa jelas berpengaruh besar terhadap kelulusan siswa,” ucap Meme.

Pantauan Viralutama.co.id dilapangan, uji coba penerapan pembelajaran secara bergantian untuk kelas 10, 11 dan 12 setiap harinya tergolong cukup ketat, hal ini dikarenakan preventive lebih baik daripada Kurative ( Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati ), langkah Kehati-hatian yang dilakukan oleh SMAN 3 Kundur perlu menjadi contoh bagi sekolah lain, yang sama-sama bertujuan untuk menjauhkan diri dari peredaran Virus Corona Covid-19 yang nota-bene masih mengancam keselamatan jiwa setiap umat manusia.