Langsa, Viralutama.co.id– Pusat Jajanan Kuliner kota Langsa yang dibangun dengan menggunakan Uang Rakyat hingga miliaran rupiah, kini berubah fungsi terkesan bagai “Rumah Hantu”.
Seperti yang disebutkan oleh Anggota DPRK Kota Langsa. Jumat siang 24 Juli 2020 kemarin. Dimana sejumlah amggota Dewan tersebut yang merasa kecewa tatkala saat meninjau langsung fasilitas tersebut melihat fasilitas jajanan tersebut yang tidak terawat dan terkesan kotor dan kumuh juga terkesan hanya menghamburkan uang rakyat.
Kemudian pada Minggu malam 26 Juli 2020, sekira pukul 9.00 kembali sejumlah anggota DPRK koto Langsa. Syamsul Bahri (Robet) bersama beberapa Anggota Dewan lainnya melakukan dan memantau langsung kegiatan dalam pengelolaan pusat jajanan dan fasilitas Kuliner yang disediakan pemerintah daerah itu, ternyata benar sepi dan tidak ada pengunjung.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa.”Pusat Jajanan kota Langsa yang dibangun dengan menggunakan Anggaran hingga miliaran rupiah, kini berubah fungsi terkesan bagai “Rumah Hantu”.
Demikian disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa yang melampiaskan kekecewaannya tatkala meninjau langsung fasilitas tersebut yang terletak di jalan A.Yani kota Langsa, Jumat (24/07/2020).
Hal itu disampaikan melalui siaran Live Via Akun faceebok Syamsul Bahri (Robet) bersama beberapa Anggota Dewan lainnya saat melakukan dan memantau langsung kegiatan pengelolaan pusat jajanan dan fasilitas yang disediakan pemerintah daearah itu.
Siaran Live (langsung) yang berdurasi hampir 7 menit lebih itu beberapa anggota DPRK lainnya menyoroti, diantaranya, Ferizal Amri dari Partai Demokrat, T Helmi Mirza dari Partai PNA, dan Syamsul Bahri dari Partai Aceh.
“Pengecekan pusat jajanan ini yang terkesan bagai rumah hantu. Ini adalah rumah hantu di kota Langsa yang tidak ada penghuninya dan tidak ada aktifitas lagi, kondisi rumah hantu di Kota Langsa, apakah ini diseting seperti ini supaya menjadi rumah hantu, tempatnya kumuh, jorok, tidak ada penjual dan konsumen,”ujar Robet.
Dalam video Live itu juga terlihat beberapa anggota dewan tersebut memungut sampah dan mencabut rumput liar di depan halaman pusat jajanan yang dibangun 2016 lalu itu.
Informasi yang dihimpun awak media, bahwa Pusat jajanan yang pengelolaannya dibawah Disperindag kota Langsa itu juga meninggalkan masalah lain, yaitu terkait sewa menyewa dengan pihak ketiga yang disinyalir sampai saat ini belum menyelesaikan sisa sewa yang telah disepakati.
Mahlil, kabid Pendapatan pada DPKA kota Langsa kepada wartawan, Jumat (24/07/2020) membenarkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima bukti setoran ke Kas Daerah oleh Disperindag sebagai kompensasi sewa menyewa pengelolaan fasilitas tersebut dari pihak ketiga.
“Benar, sampai saat ini kami belum menerima tembusan bukti setoran tersebut dari Disperindag, namun nanti kami akan coba tanyakan juga ke BUD,” ujar Mahlil via selulernya*.