Karimun– Pembangunan Perawatan Jembatan Desa Tanjung Berlian Barat Kec. Kundur Utara, sangat di kesalkan oleh para pemilik kendaraan roda empat, mulai dari Mobil, Cool Diesel, Lori dan Pick Up, mengingat, perbaikan perawatan jembatan, tidak disertai dengan pembuatan jembatan darurat dan atau jembatan alternative dipinggiran jembatan sementara jembatan alternative untuk jenis kendaraan roda dua dibuatkan.

Menurut salah-seorang pemilik kendaraan Pick Up, dan lori sekaligus salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Teluk Radang Atek, melalui Via Ponsel Jum’at (13/08) kepada Viralutama.co.id mengemukakan, akibat tidak dibuatnya Jembatan alternative, dipinggiran Jembatan yang sedang dibangun, menjadikan semua jenis kendaraan roda empat terpaksa berbalik arah dan harus melalui jalan perkebunan warga dengan jarak tempuh hampir mendekati 2 Km, melalui jalan yang rusak serta bergelombang,” kata Atek.

Sudah sewajarnya perbaikan jembatan apapun wajib dibuat jalan alternative sehingga tidak menganggu pengguna jasa jalan khusus bagi kendaraan roda empat, jika jembatan yang dibangun berdekatan dengan jembatan lain, tentu tidak ada permasalahan, tetapi posisi jembatan yang diperbaiki saat ini, tidak memiliki akses jalan alternative, jikapun ada sangat jauh hingga mencapai hampir 2 Kilo Meter,” jelas Atek.

Bagi kami pemilik kendaraan yang mengambil upah membawa hasil perkebunan seperti karet dan sawit, jelas cukup sangat keberatan, jika harus berbalik arah dan melewati jalan perkebunan warga yang cukup rusak parah, dengan jarak tempuh yang cukup jauh,” jelas Atek.

Untuk itu Atek sangat menghimbau kepada pihak kontraktor pembangunan perawatan jembatan Tg. Berlian Barat, agar segera membuat jalan alternative bagi kendaraan roda empat dipinggiran jembatan yang sedang dibangun,” ujar Atek.

Ditempat yang sama Doni pemilik kendaraan roda empat yang didalam aktifitasnya keseharian wajib melewati jalan Desa Tanjung Berlian menuju Kecamatan Kundur Utara, dengan tidak dibuatnya jalan alternative oleh Kontraktor pembangunan jembatan cukup kesal, karena harus putar arah kembali menuju jalan perkebunan warga, dengan penambahan jarak tempuh hampir 2 Km, disini Doni sangat menghimbau kepada Kontraktor pembangunan jembatan untuk meninjau ulang, dan menindak lanjuti keluhan warga terkait pembangunan jembatan alternative yang dimaksud.

Pantauan Viralutama.co.id dilapangan, apa yang dikeluhkan warga pengguna jasa jalan cukup beralasan, semoga saja pihak Kontraktor pembangunan jembatan mendengarkan, apa yang menjadi keluhan warga.