Karimun– Para pedagang makanan dan jualan snack ringan yang menggunakan jasa lapak diareal Pelabuhan KPK Karimun, mengeluhkan keuntungan dari penjualan untuk setiap harinya terus merosot tajam, jangankan untuk mendapatkan keuntungan, lebih sering modal saja jarang kembali.

Sangat dihimbau kepada Pengelola Lapak Jualan, didalam hal ini BUP (Badan Usaha Kepelabuhanan) untuk lebih mengerti dan memahami kondisi para pedagang selaku masyarakat kecil, yang hanya mengharapkan sedikit keuntungan dari hasil jualan, dengan menurunkan harga sewa lapak untuk setiap harinya, dari Rp. 19 Ribu rupiah saat ini, menjadi Rp. 10 Ribu atau maksimal Rp. 15 Ribu.

Suasana Corona Covid-19 didalam satu tahun terakhir ini, memang sangat berdampak kepada para pedagang pelabuhan, pengguna jasa lapak BUP selaku Pengelola Pelabuhan KPK.

Setiap sore harinya, para pedagang wajib menyetor uang sewa lapak sebesar Rp. 19 Ribu Rupiah, ditambah dengan uang parkir kendaraan sebesar Rp. 25 Ribu untuk setiap bulannya, jika para pedagang menutup lapak jualan dengan alasan apapun, para pedagang tetap dikenakan biaya sewa lapak sebesar Rp. 19 Ribu, kami merasa terzalimi, untuk itu sangat dihimbau kepada BUP selaku pengelola Pelabuhan KPK, agar dapat memahami situasi dan kondisi disaat Virus Corona seperti saat ini, jika suasana sudah stabil dan membaik, para pedagang tidak akan menjadikan harga sewa lapak sebesar Rp. 19 Ribu untuk setiap harinya sebagai suatu masalah.

Demikian dikatakan beberapa pedagang yang tidak mau disebutkan namanya Kamis (08/07) Siang, ketika dijumpai dan diminta tanggapannya oleh Viralutama.co.id menurut Sumber, hampir setiap hari para pedagang bertengkar dengan pihak yang dipercayakan oleh BUP, untuk mengambil tagihan sewa lapak, bahasa kasar dan kurang beretika sering terlontar dari mulut para penagih sewa lapak.” kata Sumber.

Bagi para pedagang yang kurang membayar sewa lapak jualan dengan alasan sepinya pengunjung, para penagih sewa lapak dengan enteng akan berujar “Jika Tidak Mampu Bayar Sewa Lapak, Tidak Usah Berjualan, Masih Banyak Pedagang Lain Yang Antri Untuk Berjualan di Lapak ” kata-kata ini jelas sangat menyakitkan hati para pedagang, karena kata-kata yang dikemukakan bukan bahasa yang menyejukkan hati, tetapi bahasa menyakitkan hati.” jelas Sumber.

Pernah utusan para pedagang mendatangi Kantor BUP di Parit Rempak Pelabuhan Roro Karimun, memang permintaan para pedagang untuk dikurangi harga sewa lapak saat itu dikabulkan, tetapi dari harga lapak Rp. 20 Ribu untuk setiap harinya, menjadi Rp. 19 Ribu yang merupakan harga lapak sekarang,” ucap Sumber.

Saat ini kami para pedagang, hidup dengan serba salah dan kebingungan yang tidak menentu, kemana lagi kami para pedagang harus mengadu, sementara mata pencaharian hanya satu,” ungkap Sumber.

Semasa zaman Bapak H. Nurdin Basirun menjadi Bupati Karimun, keluhan para pedagang pengguna lapak pelabuhan KPK, kami tidak perlu sampai mengeluarkan surat keberatan kepada pengelola pelabuhan, cukup didalam sidak Pak Bupati saat itu H. Nurdin Basirun, jika mendengarkan keluhan para pedagang, langsung mengintruksikan kepada BUP selaku pengelola Pelabuhan, untuk menurunkan harga sewa lapak setiap harinya, masih teringat didalam pemikiran para pedagang, Bupati Kab. Karimun saat itu, mengintruksikan kepada BUP, agar harga sewa lapak para pedagang untuk setiap harinya dijadikan sebesar Rp. 7 Ribu, sehingga tidak memberatkan para pedagang lapak, sayangnya harga sewa lapak sebesar Rp. 7 Ribu Rupiah hanya bertahan untuk beberapa tahun saja, setelah Bapak H. Nurdin Basirun tidak lagi menjadi Bupati Karimun, harga sewa lapak pedagang langsung naik melejit, tanpa memikirkan kesusahan yang dialami oleh para pedagang,” jelas Sumber.

Terakhir menurut Sumber, sangat memohon kepada Bapak Bupati Kabupaten Karimun saat ini, untuk dapat membantu warga melalui BUP selaku Badan Usaha Milik Daerah, agar menurunkan harga sewa lapak jualan, dimasa Pandemi seperti saat ini. Jangan sampai anak dan istri para pedagang tidak bisa makan, karena uang hasil sedikit keuntungan dari hasil jualan, digunakan untuk pembayaran uang sewa lapak,” ujar Sumber sedih.

Pantauan Viraluama.co.id dilapangan, suasana sepi tanpa pengunjung memang cukup terasa, diareal lapak pedagang pelabuhan KPK untuk setiap harinya, suasana Virus Corona Covid 19, memang cukup melumpuhkan ekonomi warga saat ini.