Langsa, Viralutama.co.id- Olahraga bilyard oleh sebagian warga masyarakat Kota Langsa masih mendapat stigma negatif, padahal bilyard adalah merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan  konsentrasi dan keahlian khusus, sama halnya seperti cabang olahraga catur.

Olahraga ini tentu bukan hanya melatih konsentrasi, tapi juga melatih otot tangan dan pinggang. Selain itu, bisa juga dijadikan sebagai menyalurkan hobi, tidak hanya untuk pria, malah banyak para wanita yang berdomisili di kawasan perkotaan ikut  memanfaatkan olahraga bilyard.

Akan tetapi sayangnya, warga masyarakat di Kota Langsa masih memiliki stigma negatif terhadap olahraga bilyard tersebut.

Padahal kini sudah semakin banyak wanita berjilbab juga memainkan olahraga bilyard, demikian dikatakan Advokad Hukum dari Aceh Legal Consul (ALC), Muslim A Gani SH, Sabtu 7 Maret 2020.

Menurutnya, stigma negatif warga masyarakat Kota Langsa soal olahraga bilyard, juga tidak disalahkan oleh karena melihat di film-film layar lebar maupun TV, apabila ada permainan bilyard maka terlihat ada perempuan sexy, orang mabuk-mabukan dan wanita merokok. Jadi, pemikiran primitif seperti ini sudah saatnya untuk ditinggalkan, ujar Muslim.

Dikatakan, di Kota Langsa keberadaan tempat bilyard sudah di desain dengan baik, terbuka untuk di lihat serta bisa di pantau oleh publik, kondisi ruangnya pun tidak tertutup dan selalu diterangi cahaya yang mudah untuk di monitor.

“Ini kan beda tempat bilyard nya. Tidak sama seperti di film-film, yang sengaja dibuat gelap dan remang remang bercampur sedikit romantisme. Jadi di tempat kita kan tidak begitu,” ujarnya.

Kondisi semacam ini, lanjut Muslim, tentunya bagi sebagian warga masyarakat Kota Langsa yang masih berpikiran sempit, akan dikaitkan dengan agama, dan  dianggap hal yang tidak lazim.

“Semuanya kembali kepada individu masing-masing, tapi jika diambil dari sisi positifnya bilyard hanya sebuah olahraga yang melatih daya pikir. Hal-hal yang bagi banyak orang tidak lazim itu bisa dilakukan atau tidak, kembali kepada pilihan yang diambil setiap individu. Tidak semua orang bermain bilyard harus ditafsirkan bermaksiat, malah di negara Arab Saudi aja, semua ada, ” katanya.

Menurut Muslim A Gani, kalau ingin jujur, seluruh permainan yang sifatnya menyia-nyiakan waktu hingga meninggalkan kewajibannya, semua haram baik Permainan Catur, Ludo, Halma dan sebagainya, kalau kita mengaitkan dengan agama akan haram juga jika melalaikan waktu dan lupa  menjalankan kewajiban shalat lima waktu.

“Bilyard yang ada di daerah kita bagus ya, azan mereka berhenti , magrib mereka tutup, jumat tutup, tidak ada wanita sexy, tidak ada alkohol terus maksiat nya dimana,” tegas Muslim A Gani.

Demikian juga dengan karaoke, apa  bedanya karaoke dirumah-rumah dengan tempat karoeke di caffee itu.?. Yang dilarang itu berkaraoke dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Jadi karaoke di rumah bersama dengan pasangan yang muhrim nya, itu juga maksiat kan.?

Karena itu, Muslim A Gani mengatakan bahwa hal itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana menafsirkannya. Mana perbuatan maksiat dan mana olahraga, kita harus lebih cerdas. Kalau kita ragu bahwa kedua jenis olahraga itu bernuansa maksiat, kan sudah ada polisi syariah atau Wilayatul Hisbah (WH).

Masyarakat Kota Langsa harus mengawasi bukan hanya memberikan stigma negatif secara sepihak. Karena, olahraga bilyard, karaoke, dan live music, tidak harus disejajarkan dengan persoalan maksiat. Jelas ini sangat berbeda, demikian Muslim A Gani.

Wira