Bireuen,Viralutama.co.id – Tidak Mampu membangun Rumah layak huni, lima sekeluarga warga Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, hidup berpindah – pindah dari satu rumah kerumah, mempunyai Dua anak balita terus tersisih dari bantuan PKH, BPNT, BST bahkan Sembako APBA dan APBK pasca Covid – 19
Mastura (28) tahun Ibu Tiga anak warga Dusun Putroe Labu Desa Matang Pasi Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, merupakan salah satu dari warga desa setempat yang kondisi kehidupan serta perekonomiannya serba kekurangan dan kedaifan, bersuamikan seorang nelayan harian dengan penghasilan yang tidak menentu,
Kepada Viralutama.co.id, Selasa (30/6)” Mastura menyampaikan keluh kesah dan pahitnya meniti perjalanan hidup, berpindah dari satu rumah ke rumah acap kali terjadi. Mimpi untuk memiliki rumah layak huni untuk perteduhan dan membina anak – anak sebagaimana warga yang lain, belum terwujudkan.
Bermodalkan Atap Rumbia” Sumbangan tetangga termasuk hampir semua bahan Bambu juga sumbangan para tetangga, lalu gubuk reot ini kami dirikan. Untuk membangunnya” saya yang menjadi tukang walau hakikatnya seorang perempuan, terkadang dibantu suami ketika tidak melaut, kami tidak punya uang untuk mengongkosi tukang, tutur Mastura dalam kesedihan.
“Tanah tempat gubuk kami milik saudara dan hanya dipinjami untuk sebatas hak pakai saja, di sisi anaknya Rafisya Alisia (9) Tahun kelas 3 SD, Afza Rizka (4) Tahun dan Aisya Humaira (3) tahun, ungkap Mastura dirumah yang tanpa dapur dan bilik air tersebut
Ia menuturkan, walaupun mempunyai Dua orang anak yang masih balita, kami masih tersisih dari bantuan Pemerintah yang berbentuk PKH, BPNT, BST,muhupun bantuan sembako Pasca Covid – 19 baik dari sumber APBA bahkan dari sumber APBK juga tidak kebagian,
Barangkali ini akan menjadi sebuah Potret yang harus kami jalani, walaupun kian hari semakin buram. Alhamdulillah di penghujung Ramadhan kemaren terbantu dengan BLT DD, dapatkah kami lewati kehidupan yang buram ini biarpun dengan suasana yang berbalut serba kekurangan dan kedaifan, ungkap Mastura terisak yang turut disaksikan Zuraida, Nurulaina, Idawati yang merupakan tetangga terdekatnya
Semetara Pj.Keuchik (Kades) Matang Pasi” Azwar melalui Kadus Putroe Labu” Dahlan, kepada Viralutama.co.id menuturkan, terkait kondisi keluarga dan rumah saudara Muarsyimin (Suami) benar demikin adanya, keluarga tersebut memang tergolong keluarga tidak mampu dan miskin, selama ini beliau sering berpindah tempat tinggal,
Dikatakan Dahlan” keluarga tersebut belum mampu untuk membangun rumah sendiri. Muarsyimin kesehariannya profesi sebagai nelayan, penghasilannya tidak menentu dan sangat terbatas. Hingga hari ini belum mampu membangun rumah layak huni untuk keluarganya, sedangkan dari sumber DD sangat terbatas, hanya dapat tertampung 2 rumah setiap tahunnya,
Didesa Matang Pasi” masih terdapat beberapa rumah warga lainnya yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan rumah saudara Muarsyimin yang sangat memprihatinkan. Semoga pemerintah daerah ataupun Pihak lain mau membuka mata dan memperhatikan kebutuhan masyarakat miskin khususnya di Desa Matang Pasi Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, ungkap Kadus Putroe Labu di kediamannya, Selasa (30/6)
(JW)