Langsa– Mantan ketua LSM FAKTA Rabono Wiranata, atau yang lebih dikenal dengan panggilan nama akrabnya Wira menanggapi stadtmen Ketua Kibar Aceh, Cut Lem, yang naik tayang disejumlah media online Rabu hari ini tanggal 8 September 2021.
Menurut dia, statement Cut Lem hanya ungkapan menghibur diri, Cut Lem terkesan bagai dikejar bayangan memikirkan kasusnya yang saat ini tengah bergulir di Mapolda Aceh sehingga ngawur dalam memberikan keterangan kepada awak media, demikian ungkap mantan ketua LSM FAKTA Rabono Wiranata saat dijumpai di Langsa, Rabu (8/9).
Sebut Wira lagi, “Cut Lem dalam pemberitaan yang naik disejumlah media online Rabu hari ini, dirinya telah mengeluarkan statement yang menyesatkan, seharusnya dia mengerti dimana setiap kasus atau permasalahan harus terlebih dahulu melewati sebuah proses guna mengetahui salah dan benarnya suatu perkara tersebut.
la menambahkan, suatu perkara semua harus terlebih dahulu melalui sebuah proses yaitu pemeriksaan oleh pihak berwenang, setelah lengkap unsur serta bukti-bukti untuk memperkuat apa yang dituduhkan itu, baru selanjutnya mengarah kepada sanksi hukum, jadi tidak serta merta Cut Lem sebagai Ketua Kibar Aceh meminta DSI untuk melakukan cambuk terhadap Walikota Langsa Usman Abdullah sementara dirinya tidak mengantongi bukti-bukti otentik sesuai prosedur hukum jinayat dan ini jelas ngawur, tegasnya.
Lebih lanjut Wira menjelaskan, ” kasus yang dibeberkan Cut Lem ini adalah untuk menggiring opini publik dan merusak nama baik Walikota pada khususnya dan Kota Langsa pada umumnya, oleh karena itu saya sebagai pemerhati masyarakat berharap kepada warga kota Langsa tidak termakan isu-isu yang digemboskan oleh Ketua LSM Kibar Aceh Cut Lem.
Dirinya juga mengatakan, “dalam kasus ini berat dugaan dipicu dan disebabkan oleh tidak kesampaiannya maksud dan tujuan yang pernah di ajukan kepada Walikota oleh Cut Lem sehingga karenanya Cut Lem mencari celah dengan cara memanfaatkan sdr Nuraina alias Ai, untuk menebarkan Fitnah terhadap Walikota, tutup Wira mantan ketua Fakta yang juga penggiat media tiga wilayah saat ini kepada wartawan. (Jumirin).