Karimun– Dibangunnya Proyek Batu Pemecah Ombak dangan dana puluhan miliar rupiah, dan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang seperti bangku, penerangan disepanjang pesisir pantai Mukalimus Sawang Kec. Kundur Barat Kab. Karimun pada tahun 2019 lalu, oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Sumber Daya Air.

Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera 1V, pantai pasir putih yang awalnya tidak terurus dengan macam sampah berserakan dibibir pantai, saat ini seperti disulap, pantai benjadi indah, bahkan bagi warga Pulau Kundur, pantai Mukalimus dijadikan salah-satu Ikon tempat wisata pantai, disamping tempat wisata pantai lain yang ada di pulau kundur.

Hanya sangat disayangkan, baru berumur kurang-lebih dua tahun, suasana bangunan dari proyek Kementerian PUPR, dengan sarana dan prasarana pendukung tersebut terkesan tidak terawat, kurang dijaga tingkat kebersihan pantainya.

Demikian dikatakan Karim (50) warga Mukalimus Sabtu (5/6) didampingi beberapa warga lain menurut Karim, yang paling Kami kuatirkan selaku warga setempat saat ini dari proyek tersebut adalah, hampir 65 Persen lampu penerangan pengguna tenaga surya disebahagian jalan pantai padam dan mati, hal ini sudah berlangsung hampir satu tahun,

Melalui Media Viralutama ini, Kami warga setempat bingung, mau kemana mendapatkan pengganti lampu penerangan disebahagian jalan pantai tersebut, mau menuju Camat Kundur Barat untuk meminta dukungan, sementara lampu jalan disepanjang pusat kota Kecamatan saja banyak yang mati dan rusak tanpa perbaikan, mau minta bantuan kepada PT. Timah Tbk, kuatir menyalahi aturan, untuk itu disini kami atas nama masyarakat RT. 01/RW.09 Mukalimus Sawang sangat menghimbau kepada Bapak Kementerian PUPR Direktorat Sumber Daya Air, satuan Kerja Operasi dan pemeliharaan SDA Sumatera IV untuk dapat mendengarkan keluhan warga setempat, dan se-segera mungkin melakukan pergantian terhadap lampu penerangan pengguna Tenaga Surya yang saat ini didalam posisi mati dan padam mohon Karim dan beberapa warga lain.

Lebih jauh menurut Karim, dengan posisi lampu penerangan pantai yang padam hingga saat ini, menjadikan Pantai Mukalimus rawan akan terjadinya perbuatan tidak senonoh, menjadi tempat memadu kasih para muda-mudi dimalam hari, mengingat suasana pantai yang strategis,”ujar Karim yang diamini oleh warya yang lain.

Pantauan Viralutama dilapangan pada malam hari, suasana antai dengan fasilitas kursi serta lampu penerangan yang tidak hidup, memang terlihat jelas kerawanannya, pantai dijadikan sebagai tempat untuk melakukan perbuatan tidak senonoh dan menjadi ajang tempat para muda-mudi memadu kasih, karena suasana gelap tanpa adanya penerangan.

Penulis : Hazwan