Karimun– Satu lagi deretan Dinas yang dianggap oleh banyak Pihak tidak mampu memberikan Kontribusi kepada Pos Daerah dalam bentuk PAD dan saat ini masih melakukan Tupoksi, walaupun hanya sebatas jalan ditempat yaitu Dinas Parawisata.
Berapa banyak lokasi pantai yang indah dengan pasir putih disertai pepohonan rindang dibanyak tempat yang tersebar di Pulau Kundur, tetapi tidak satupun dari tempat objek wisata dijamah dan terjamah oleh Dinas Parawisata Kabupaten Karimun.
Seperti Keberadaan Wisata Pantai Lubuk, Pantai Gading, Pantai Mukalimus Sawang, Pantai Timun Danau Kolam Itik, Pantai Di Kecamatan Ungar dsb, kesemuanya diserahkan kepada warga setempat, mau dikemanakan tempat objek wisata tersebut.
Untuk memperindah lokasi objek wisata dengan mengandalkan kemampuan warga, Goro dan Swadaya menjadi andalan masyarakat, penyebab objek wisata tidak pernah hidup dan ramai dikunjungi warga.
Untung ada beberapa Proyek Program Batu Pemecah Pantai, oleh Kementerian PUPR, adanya bantuan Proyek Talut berupa batu miring oleh perusahaan BUMN dibeberapa tempat, ada satu dua proyek pembangunan lapak pedagang dipinggiran pantai oleh Pemerintah Daerah, tapi kesemuanya itu hanya menjadi tontonan bagi Dinas Parawisata, yang justru sebaliknya dibina dan dirawat, sehingga mampu memberikan PAD kedalam Kas Daerah.
Kemampuan untuk berkreasi, memunculkan ide dan gagasan serta konsep untuk memperindah suatu objek wisata, sehingga menjadi nilai jual yang dikagumi, memang tidak semudah kita “Membalikkan Telapak Tangan” tetapi jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi, apa menunggu pergantian Kepala Dinas.
Wajar jika penempatan seorang Kepala Dinas, mereka-mereka yang tidak berlatar-belakang disiplin ilmu, kebingungan didalam berkarya akan selalu menghantui pemikiran, ketiadaan dan atau mungkin minimnya dana, logikanya bukan merupakan suatu alasan untuk dapat berbuat yang terbaik, bagi warga dan Pemerintah Kabupaten setempat.
Menjaga dan mengawasi Objek Wisata yang telah ada, dari pengelola yang bermodal besar, seperti Pantai Telunas di Kecamatan Moro jelas tidak sulit, karena sudah jelas memberi pemasukan kedalam Kas melalu PAD untuk setiap tahunnya, tetapi yang menjadi pertanyaan besar bagi warga, banyak lokasi wisata lain yang sepertinya tidak mendapat perhatian serius dari Dinas Parawisata untuk mempolesnya.
Tupoksi yang terlihat oleh banyak pihak Dari Dinas Pariwisata didalam beberapa tahun belakangan ini, membuat Pos Anggaran Tahunan Dinas berupa Perlombaan Layang-layang, Perlombaan Gasing dan mendatangkan Artis, yang kesemuanya berupa dana habis tanpa meninggalkan kesan, jangan Virus Corona Covid 19 dijadikan alasan, sebelum Virus melanda apa yang telah diperbuat, sudah masa dan saatnya Dinas Pariwisata berbenah diri, ambil sikap, berbuat yang terbaik bagi “Tuah Negeri Seiya Sekata”
Mahadi (48) salah-seorang warga yang berdomisili dan bertempat tinggal di pinggiran pantai Sawang, yang kesehariannya bekerja membenahi pantai, ketika dijumpai dan diminta komentarnya Selasa (13/07) pagi oleh Viralutama.co.id mengemukakan, Dinas Pariwisata mana pernah datang dan melihat pesona indah pantai Sawang Kelurahan Sawang, Jika tidak ada PT.Timah Persero.Tbk yang merupakan BUMN, membangun Talut berupa batu miring disepanjang pantai, mungkin tingkat erosi dari kikisan air terhadap bibir pantai akan semakin melebar.” Kata Mahadi.
Ditempat terpisah, Hendrik Ketua RT.01/RW 09 Dusun Mukalimus, Kelurahan Sawang, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun saat diminta tanggapannya mengatakan, pantai Mukalimus, jika tidak ada proyek dari Kementerian PUPR terkait pembangunan Batu Pemecah Ombak, pantai Mukalimus tidak akan dilirik oleh para pengunjung seperti saat ini, menunggu program Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, untuk mengelola Pantai sehingga mampu memberi PAD kedalam Kas Daerah, entahlah,” jelas Hendrik.
Pantauan media ini dilapangan, seharusnya dengan telah terbantunya sebahagian tugas Dinas Pariwisata oleh berbagai pihak, menjadi pemicu bagi Kepala Dinas untuk mendata dan mengifentarisasinya, bukan justru sebaliknya, membiarkan sarana dan prasarana yang ada ibarat ” Mengikuti Air Mengalir ”
Sangat dihimbau kepada Bapak Bupati Kabupaten Karimun agar, dapat menempatkan para SKPD, perpanjangan tangan dari Pemerintah Daerah, mereka-mereka yang berkemampuan dibidangnya, jangan mereka-mereka yang hanya mampu merongrong APBD tanpa berkarya.