Karimun– Jambatan Tambatan Perahu ( JTP )yang dikhususkan untuk para nelayan di Dusun 3 Seberas Desa Penarah sepanjang 100 Meter, karena salah didalam pembangunannya, menjadikan JTP tetap siap dibangun, hanya saja 70 Meter JTP dibangun dengan tiang Pondasi berlantai batu, sementara 30 Meter lagi lantai JTP dibangun dengan Tiang Pondasi Batu Berlantai Kayu, sungguh suatu bangunan JTP yang tergolong aneh.

Menurut Ketua Kelompok Nelayan Dusun 3 Seberas Ridwan ketika dijumpai dan diminta tanggapannya Kamis (29/07) mengemukakan, sebenarnya pembangunan JTP sudah salah dari awal, karena disaat pembangunan, kontraktor memulai pembangunan JTP dari arah laut menuju bibir pantai, setelah pembangunan berjalan, dan dihitung-hitung dana tidak mencukupi, dan JTP hanya bisa dibangun sepanjang 70 Meter saja, sedangkan 30 Meter JTP tidak dapat dikerjakan karena ketiadaan dana,” kata Ridwan.

Karena tidak ada solusi, akhirnya 30 Meter JTP tetap dibangun, hanya saja tiang pondasi dibuat dari Batu tetapi lantai dibuat dari Kayu, setahu Dirinya ( Ridwan -Red ), proyek apapun yang akan dibangun, jauh-jauh hari sudah diukur dan disesuaikan dengan dana yang ada, disinilah pungsinya Konsultan Pengawas, sementara khusus JTP di Dusun 3 Seberas Desa Penarah, sepertinya JTP dibangun tampa adanya Konsultan Pengawas, sehingga pembangunan dikerjakan terkesan asal-asalan,” jelas Ridwan.

Setiap dua hingga tiga tahun sekali, warga nelayan secara swadaya mengganti papan-papan JTP yang rusak, sementara Kontraktor yang membangun JTP “Melenggang Kangkung” meninggalkan bangunan, yang dibuat dengan tidak sempurna dan jauh dari Juknis dan Juklak,” ucap Ridwan.

Beberapa minggu yang lalu, disaat Bapak Bupati Karimun H. Aunur Rafiq, S. Sos. MSi beserta rombongan, merapat di JTP Dusun 3 Seberas Desa Penarah, kunjungan ke beberapa Desa, sempat dipertanyakan oleh warga keberadaan JTP pengguna Dana APBD, yang tidak sempurna pengerjaannya, oleh Bupati saat itu ditanggapi akan diusahakan pembangunan nya, dan sementara waktu saat itu Bupati sempat memberikan warga sejumlah uang, untuk pembelian Kayu memperbaiki jembatan yang rusak.

Pantauan Viralutama.co.id dilapangan, JTP yang dibangun sudah cukup lama tersebut, kesalahannya sudah dimulai darii pertama pembangunan JTP, hanya saja pada saat itu Konsultan Pengawas seperti tidak berpungsi, sehingga pembangunan JTP dibangun terkesan asal-asalan, kepada para pihak sesuai Tupoksi, diminta untuk menindak-lanjuti permasalahan yang dimaksud.