Aceh Timur, Viralutama.co.id-Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mengusulkan agar Ketua DPRK Aceh Timur, Muhammad Daud, alias Abi Daud, diganti dengan anggota legislatif yang lebih potensial dan enerjik dalam menyerap dan menyuarakan aspirasi rakyat. Karena menurut Putera Idi Rayeuk, Aceh Timur, berdarah Aceh – Minang ini, kepemimpinan Ketua DPRK Aceh Timur saat ini, dinilai sangat lemah dan kurang greget.
” Beliau orang baik, tapi nampaknya kepemimpinannya di DPRK kurang greget dan lemah sekali, bahkan terkesan sering menghindar dari kepentingan rakyat, padahal seharusnya legislatif itu kan bersuara lantang membela kepentingan rakyat dan kuat roh oposisinya terhadap pemerintah, pengawasan harus sangat tajam, itu jika beliau memimpinnya dengan baik, tapi ini sepertinya tidak begitu, sementara persoalan rakyat sangat banyak bahkan bertumpuk di sini, jadi kita usul untuk dievaluasi atau diganti saja,” kata Ronny, Minggu, 31 Mei 2020.
Penilaian Ronny itu bukan tanpa alasan yang jelas, dia mengaku sudah menggali berbagai pandangan dari beberapa kalangan terkait kepemimpinan Ketua DPRK tersebut, bahkan pernah beberapa kali menyampaikan keluhan masyarakat, namun yang bersangkutan sama sekali belum memperlihatkan hasil yang jelas hingga saat ini sebagaimana yang diharapkan masyarakat.
” Banyak sekali sebenarnya persoalan di Aceh Timur ini, apalagi ini persoalan seputar pandemi covid 19, baik penanganan maupun soal bantuan, banyak masyarakat belum cair BLTnya, dan kami juga pernah sampaikan soal perantau Aceh Timur dan lain – lain, tapi kesannya kehadiran Ketua DPRK tidak sebanding sama sekali dengan banyaknya persoalan yang ada, khususnya yang dialami masyarakat, itu belum kita bahas lagi soal pejabat yang diduga berperilaku menyimpang atau diduga mesum di lembaga pemerintahan, nah, sikap Ketua DPRK terkesan dingin pada setiap persoalan, dan kita nggak ngerti juga itu kenapa dan ada apa,”
” Jadi sebelumnya, kami sudah coba bincang – bincang dengan beberapa rekan dari berbagai latar belakang, baik LSM, media, warga biasa, bahkan kepada beberapa anggota dewan, sepertinya pandangan kami tidak berbeda soal kepemimpinan Ketua DPRK ini, jadi makanya kami beranikan diri sampaikan usulan ini, semoga bisa dipertimbangkan oleh pihak berkompeten, dan seluruh stake holder di Aceh Timur dengan pikiran dingin dan jernih, yang bersandar pada prinsip kepentingan rakyat,” cetus alumni SMA Negeri 1 Idi Rayeuk angkatan 99 itu.
Eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh ini menambahkan, jika nantinya tampuk kepemimpinan DPRK Aceh Timur memungkinkan benar terganti, figur penggantinya haruslah berwatak pro – rakyat, dan tidak didasari oleh kepentingan politik semata.
” Jadi, usulan ini didasari oleh harapan, demi optimalnya perjuangan kepentingan terhadap nasib rakyat di DPRK Aceh Timur, sebab rakyat yang akan dirugikan jika legislatif tidak kerja keras, jadi kalau nantinya ketuanya sudah mantap dan sangat kritis, anggotanya mungkin bisa lebih baik lagi, dan itu akan sangat menguntungkan masyarakat. Jadi siapapun boleh jadi penggantinya, yang jelas mungkin rekan separtainya, yang penting mampu membawa DPRK Aceh Timur ke arah lebih baik yang sesuai dengan harapan rakyat, dan jangan sampai pula, nanti Ketua DPRK malah takut kritik bupati atau jajarannya,,” pungkas aktivis cadas itu menutup keterangannya.(Rls)