Viralutama.co.id, Batam- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam, menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Baverly Hotel, Lubukbaja, Selasa (30/8/2022) siang. Rakor dihadiri perwakilan lintas instansi, seperti Kepolisian, Kejaksaan, OPD, dunia pendidikan, termasuk relawan anti narkoba.

Kepala BNN Kota Batam, AKBP Heryanto menjelaskan rakor tersebut merupakan program BNN secara nasional berlandaskan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024.

“Presiden berharap setiap kota di Indonesia menjadi kota yang tanggap dari ancaman narkoba. Karena Instruksi Presiden tentang Darurat Narkoba masih berlaku sampai saat ini,” kata Heryanto.

Kota Batam sebagai salah satu kota besar di Indonesia diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lainnya dalam upaya pencegahan, pemberantasan peredaran gelap narkoba.

“Batam diharapkan menjadi leading pioner, menjadi contoh dalam aktif pencegahan peredaran gelap narkotika,” harapnya.

Dalam upaya tersebut lanjutnya, BNN Kota Batam, khususnya akan terus mendampingi pemerintah daerah untuk bersama-sama mengaplikasikan program yang sudah ada. Contohnya membentuk Kelurahan Bersinar, dan membuat peraturan daerah (perda).

“Perda yang lama tentang napza memang sudah ada, tapi mungkin perlu diperbaharui disesuaikan dengan perkembangan masa yang ada saat ini. Alhamdulillah saat ini dalam proses pembahasan di DPRD Kota Batam,” ungkapnya.

BNN sendiri kata Heryanto juga memiliki program dalam upaya pemberantasan narkoba. Di antaranya program intervensi berbasis masyarakat. Yakni memberdayakan masyarakat di wilayah kelurahan untuk menjadi penyuluh dan penjangkauan rehabilitasi. Kemudian program Teman Sebaya untuk lingkungan sekolah.

“Sama seperti intervensi berbasis masyarakat, Teman Sebaya segmennya pelajar. Kadang dengan guru BP (Bimbingan Penyuluhan) enggan berkomunikasi, tapi dengan teman sebaya mereka lebih terbuka dalam menghadapi permasalahan hidup mereka, baik di internal keluarga maupun permasalahan pribadi mereka. Sehingga tidak menjadikan narkoba sebagai solusi, tapi ada orang-orang yang peduli terhadap mereka,” kata Heryanto dan untuk program ini sudah ada beberapa sekolah di Batam yang menjadi binaan BNN Kota Batam.

Sementara, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Batam, Heriman HK yang hadir dalam rakor tersebut mengatakan langkah Pemko Batam dalam upaya Pengembangan dan Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkoba tersebut yakni dengan terus menambah Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) tiap tahunnya.

“Batam ada sebanyak 64 kelurahan. Saat ini baru ada tiga Kelurahan Bersinar. Tahun ini kita targetkan lima Kelurahan Bersinar. Secara bertahap, tahun 2023, 15 kelurahan, tahun berikutnya kita tambah 15 lagi dan selanjutnya,” kata Heriman.

Diakuinya dalam mendukung program tersebut belum ada anggaran khusus yang diberikan Pemko Batam atau insentif bagi relawan. Namun, dia berharap hal tersebut tak menyurutkan niat dan semangat para relawan untuk membantu memberantas peredaran narkoba.

“Kemudian upaya lainnya, Pemko Batam terus berkoordinasi dengan instansi terkait melakukan pemetaan untuk mengambil langkah antisipasi. Kita juga terus merangkul berbagai elemen masyarakat, dunia pendidikan, dalam upaya-upaya mencegah penyalahgunaan narkoba tersebut, termasuk melalui perda,” kata Heriman.

Diketahui dalam rakor tersebut diungkap, 80 persen lebih warga binaan di Lapas Barelang tersandung kasus penyalahgunaan narkoba. Digolongkan kelas ekonomi menengah ke bawah dan dengan berbagai alasan dalam penyalahgunaan narkoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *